Mahasiswa Brawijaya Menciptakan Plastik Ramah Lingkungan Dari Lumut


 Mahasiswa Brawijaya Menciptakan Plastik Ramah Lingkungan Dari Lumut
Dampak negatif dari pemakaian plastik sintetis telah mendorong para peneliti untuk membuat plastik yang dapat terurai secara alamiah (bioplastik). Berbagai bahan alami, seperti polisakarida (selulosa, pati, kitin), protein (kasein, whey, kolagen), dan lemak dapat digunakan sebagai bahan pembuat bioplastik dengan peruntukan sebagai pengemas makanan (Bourtoom, 2008). 


  Akantetapi, berdasarkan penelitian sebelumnya dalam pembuatan bioplastik penggunaan bahan bioplastik yang digunakan bersaing dengan bahan pangan. Contohnya pada pembuatan bioplastik menggunakan berbagai jenis pati, seperti pati singkong, tepung tapioka dan tapung maizena (Suryanto et al., 2016). Di sisi lain, Spirogyra sp. merupakan ganggang yang melimpah dan banyak ditemukan di lahan basah seperti persawahan, danau, kolam, parit dan juga dalam aliran air. Terdapat lebih dari 400 spesies alga Spirogyra sp. yang tersebar di seluruh dunia. Dalam produksi yang begitu besar alga Spirogyra sp. masih belum dimanfaatkan secara maksimal (Wongsawad & Peerapornpisal, 2014). Spirogyra sp. mengandung selulosa yang memiliki potensi sebagai bahan biodegradable plastic. Selain itu, limbah padi masih belum mendapatkan penanganan yang cukup berarti. Padahal limbah sekam padi banyak mengandung selulosa yang cukup tinggi (Andayana, 2014). Selulosa merupakan biopolymer yang mempunyai sifat termoplastik sehingga mempunyai potensi untuk dibentuk atau dicetak menjadi film kemasan. Keunggulan polimer jenis ini adalah tersedia sepanjang tahun (renewable) dan mudah hancur secara alami (biodegradable) (Pratiwi et al., 2016).

Melihat dan menganalisis permasalahan diatas, salah satunya yaitu penggunaan bahan dasar pembuatan bioplastik yang bersaing dengan bahan pangan maka kami yang beranggotakan 3 Mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Anita Nurmulya Bahari (THP), Muhammad Iqbal Hardyanto dan Muhammad Alfiandi Rachmad Harahap (BP) akan mengembangkan lebih lanjut suatu kemasan ramah lingkungan berbahan dasar metabolit selulosa hasil fermentasi Spirogyra sp.
LihatTutupKomentar

Recent

Comments

Subscribe Here

Popular