Mahasiswa Universitas Brawijaya menciptakan alat pencetak Edible Film Otomatis
Plastik merupakan produk yang banyak digunakan oleh masyarakat. Harganya yang murah, penggunaannya yang praktis, serta kemampuannya yang dapat memperpanjang umur simpan dari bahan pangan yang menjadikan plastik ini sangat digemari oleh masyarakat. Tapi, tahukah kalian apabila penggunaan plastik dapat mencemari lingkungan? Plastik merupakan produk dari minyak bumi yang terdiri atas rantai karbon panjang yang sulit diurai oleh mikroorganisme. Berdasarkan data Bank Dunia, kota kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahunnya dan jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Tidak berhenti disitu, sekitar 10 hingga 20 juta ton sampah plastik diketahui juga berperan dalam pencemaran ekosistem laut setiap tahunnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu inovasi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan akibat penggunaan plastik.
Melihat dari permasalahan tersebut, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya yang terdiri atas Nurul Hidayatul Khoir, Nadya Mutiarani, dan Muhammad Murthada Sakhbani dibawah bimbingan dosen pembimbing Angky Wahyu Putranto melakukan inovasi dengan menciptakan alat pencetak edible film otomatis yang dapat digunakan sebagai pembungkus bahan pangan dengan nama MERINE (Automatic Edible Film Printing Machine-Based on Automatic Knife and Nitrogen Cooling). MERINE sendiri berfungsi sebagai alat pencetak edible film yang memiliki fungsi khusus yakni sebagai pembungkus bahan pangan. Berbeda dari pembungkus pada umumnya, pembungkus yang diproduksi oleh MERINE adalah pembungkus yang aman apabila dimakan sehingga tidak mencemari lingkungan.